Selasa, 07 Juni 2011

Kata Hubung ‘Sedangkan’ dan Solusinya

Ketaatan terhadap tata bahasa baku dan ejaan yang disempurnakan dalam penulisan buku-buku ilmiah (seperti buku pelajaran) merupakan suatu keharusan. Hal ini juga termasuk salah satu komponen dalam penilaian buku-buku pelajaran di Badan Standar Nasional Pendidikan.

Akan tetapi, fakta menunjukkan bahwa masih banyak penulis buku pelajaran yang kurang memerhatikan hal tersebut. Salah satunya penggunaan kata penghubung ‘sedangkan’. Penulis sering kali salah dalam menggunakan kata penghubung tersebut.

Berikut ini saya tampilkan contoh kesalahan penggunaan kata penghubung ‘sedangkan’. Contoh tersebut dicomot dari salah satu artikel di blog tetangga (dua paragraf terakhir) yang membahas tentang penggunaan imbuhan di- dan kata depan di.

Dalam kaidah tata bahasa Indonesia, imbuhan di berfungsi untuk membentuk kata kerja atau kalimat pasif. Seperti 9 contoh yang saya tulis di atas.

Sedangkan kata penghubung di berfungsi sebagai penunjuk suatu lokasi atau tempat. Sudah jelas bedanya, bukan?

Seharusnya seperti berikut.

Menurut kaidah tata bahasa Indonesia, imbuhan di- berfungsi untuk membentuk kata kerja atau kalimat pasif, sedangkan kata depan di berfungsi sebagai penunjuk suatu lokasi atau tempat. Sudah jelas bedanya, bukan? Coba perhatikan kembali contoh-contoh di atas!

atau

Menurut kaidah tata bahasa Indonesia, imbuhan di- berfungsi untuk membentuk kata kerja atau kalimat pasif. Sementara itu, kata depan di berfungsi sebagai penunjuk suatu lokasi atau tempat. Sudah jelas bedanya, bukan? Coba perhatikan kembali contoh-contoh di atas!

atau

Menurut kaidah tata bahasa Indonesia, imbuhan di- berfungsi untuk membentuk kata kerja atau kalimat pasif. Adapun kata depan di berfungsi sebagai penunjuk suatu lokasi atau tempat. Sudah jelas bedanya, bukan? Coba perhatikan kembali contoh-contoh di atas!

Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan mengenai pengunaan kata penghubung ‘sedangkan’ adalah sebagai berikut.

  1. Kata penghubung ‘sedangkan’ tidak boleh digunakan untuk mengawali sebuah kalimat, apalagi paragraf.
  2. Kata penghubung ‘sedangkan’ digunakan untuk menghubungkan dua klausa sederajat yang memiliki arti berlawananan. Misalnya: Andre berasal dari keluarga kaya, sedangkan Dodi berasal dari keluarga miskin.
  3. Kata penghubung ‘sedangkan’ di dahului dengan tanda baca koma (,).
  4. Untuk menghubungkan dua klausa sederajat berlawanan yang terpisah dengan tanda baca titik (.) bisa digunakan alternatif kata penghubung ‘sementara itu’ atau ‘adapun’.
Semoga bermanfaat bagi bangsa dan bahasa Indonesia.

Sumber : http://sundagasik.com/writing/kesalahan-penggunaan-kata-penghubung-sedangkan-dan-solusinya.html


Tidak ada komentar: