Setelah semalaman membaca sebuah buku keren terbitan sekolah impiannya Rory Gilmore berjudul HBR: on Negotiation and Conflict Resolution , saya jadi terpacu untuk menulis mengenai beberapa tips ataupun cara konyol dalam hal mengelola perbedaan. Kita semua tahu bahwa, segala isi hidup ini diciptakan olehnya tidak seragam, bervariasi, dan berbeda. Dan, karena saya sedang tergesa-gesa, saya ingin mengambil kesimpulan yang tergesa-gesa bahwa pada intinya perbedaan adalah sumber konflik, itu kesimpulan saya, mau setuju atau tidak, sehingga apresiasi dan pengelolaan terhadap perbedaan itu menjadi sangat urgent dan mendesak. Yah, sama urgent dan pentingnya ketika kita harus segera pergi ke belakang ketika sinyal untuk melakukan bersiul atau bernyanyi sudah semakin kuat. Dan ketika sinyal sudah datang tapi kita tidak memenuhinya, seperti kata Sheila on Seven, “Bersiaplah…”
- Minimalisir perbedaan. Boleh memakai cara Hitler seperti memasang stiker di pintu kamar: “Orang jelek dilarang masuk“, ataupun cara Depdiknas: “Nilai rata-rata UAN harus diatas lima-koma-dualima”
- Kalau perbedaan itu gak bisa dihilangkan, TEKAN perbedaan itu! Katakan tidak ketika perbedaan itu mau muncul. Katakan dengan penuh kekesalan, ekspresikan dengan gaya seperti ini ,“Heh, elo jelek, sok kecakepan, siapa lagi yang suka sama lo. Yang ada tu ya, elo yang maksa-maksa tiap malem datang di mimpi gue, elo yang tiba-tiba muncul di puisi yang gue buat, elo yang repot-repot ngirim MMS muka lo tiap hari ke otak gue sampe gw ga enak makan, gak enak tidur, gak enak belajar. Hiks..”
- Sosialisasikan manfaat perbedaan. Kasih pengertian kepada mereka yang berbeda dan tak mau bersatu bahwa mereka juga dulunya lahir berkat proses penyerbukan dua manusia yang berbeda secara fisik, mental, atau bahkan mungkin spiritual. Dan bahwa perbedaan itu ternyata bisa membawa manfaat, misalnya: uang bisa dituker karena besarannya berbeda, ada yang ratusan rebu dan ada yang receh; perbedaan siang dan malam, malam untuk clubbing, dan siang untuk tidur; perbedaan huruf, bayangin kalau semua huruf adalah A, Aaaaaaaaaaaaaaaa, emangnya dunia cuman buat orang sunda!
- Lakukan diskusi, ngomong, bicarakan dan damaikan perbedaan itu. Kalo gak bisa ngomong ya bicaralah dengan memakain media: SMS, Telfon, chatting! Kalo gak punya akses internet atau Handphone ya udah, siapkan dua kaleng susu cair bekas dan seutas benang wol lalu sambungkan, sesama operator GRATIS, dijamin bukan operator setan, gak perlu kawin sama monyet lagi!
- Buat sedemikian sehingga perbedaan itu memunculkan kreativitas. Dua kepala lebih baik dari satu, apalagi ketika kedua kepala itu yang satu rambutnya panjang dan yang satu rambutnya pendek. Udah deh, terjadilah apa yang harus terjadi. Ih, pikiran lu tu ya ngeres mulu. Maksudnya yang rambutnya pendek adalah si tukang cukur, dan yang rambutnya panjang adalah yang dicukur. Dapat dilihat bahwa dengan perbedaan panjang rambut saja kreativitas itu bisa dibina, dapat dibayangkan ketika ada perbedaan lain, bahkan yang paling unik sekalipun. Dan kau akan berkata, what a wonderful world..
Perbedaan warna, pelangi
Perbedaan siang dan malam, horn dan horn*
Perbedaan suhu, menciptakan arus
Perbedaan abjad, sejuta bahasa manusia, membuatku bisa menulis postingan ini
Perbedaan bahasa, Jdrama-Kdrama-SmallvillePrisonBreakGilmoreGirl-Setantron Indonesia tercinta
Perbedaan angka, 7 April dan 21 November
Perbedaan X dan Y di diri kita, menciptakan Kau dan Aku, lalu muncul I Love You
Perbedaan O, menciptakan apa yang di angit (Ozon) dan di bumi (Air)
Perbedaan rasa, Oralit
Perbedaan nada, menciptakan musik
Perbedaan pengetahuan, guru dan murid
Perbedaan kekuasaan, pemerintahan dan rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar