Jumat, 04 Juli 2008

Good Attitude VS Bad Attitude

Pada bagian ini kembali dibahas mengenai hukum 90-10 tapi pada versi psikologi

Apa yang terjadi bila hukum 90-10 berlaku atas kehidupan sehari-hari kita? Berikut adalah kisahnya semoga bisa memberikan pencerahan.

Pada suatu pagi indah, anda bangun tidur dan mulai bersiap untuk berangkat bekerja.

Ketika anda akan mandi anda mendapati kamar mandi sedang dipakai oleh anak anda yang masih kecil. Karena kesal anda mulai mengomel sambil menggedor kamar mandi untuk menyuruh anak anda bergegas.

Dengan penuh ketakutan akhirnya anak anda keluar sambil anda tetap mengomel. Anda bersiap untuk makan pagi sambil sok menasehati anak anda. Karena takut dan merasa tertekan secara tidak sengaja anak anda menumpahkan makanan tepat mengenai baju anda.

Kembali emosi menguasai anda dan anda memarahi anak anda habis-habisan. Istri anda mencoba untuk menenangkan anda. Tetapi anda merasa istri anda terlalu memanjakan anak sehingga kini akhirnya anda dan istri anda yang berdebat. Secara tidak sadar ternyata waktu telah berlalu dengan cepat dan anda menyadari akan terlambat masuk kerja. Bonus anda bulan ini akan hilang dengan keterlambatan anda. Sambil mengumpat-umpat anda bergegas mengganti baju dan segera bergegas berangkat sialnya lagi anda masih harus mengantarkan anak anda berangkat sekolah.

Karena takut terlambat dan diomelin boss anda memacu mobil dengan kencang akibatnya anda di tilang polisi karena melanggar kecepatan yang telah di tentukan. Setelah selesai mengurus proses tilang akhirnya anda sampai kantor dengan terlambat, boss kembali menegur anda atas sikap tidak disiplin anda ini. Bukan hanya bonus saja yang hilang anda bahkan mendapat surat peringatan terakhir atas sikap tidak disiplin anda.Hari ini anda merasa menjadi orang paling sial di dunia.

Pada kasus yang sama tapi dengan sikap yang berbeda anda akan mendapati hal yang berbeda pula berikut ini kisahnya:

Pada suatu pagi indah, anda bangun tidur dan mulai bersiap untuk berangkat bekerja.

Ketika anda akan mandi anda mendapati kamar mandi sedang dipakai oleh anak anda yang masih kecil. Dengan lembut anda mengetuk pintu kamar mandi sambil berkata agar segera bergegas supaya tidak terlambat masuk sekolah.

Karena kamar mandi sedang dipakai anda makan pagi dahulu sambil berbincang-bincang dengan istri anda.

Secara tidak sengaja anak anda menumpahkan makanan ke baju anda. Dengan segera anda mengganti kemeja anda dengan yang baru tanpa perlu mengomel. Kemeja anda telah siap kembali dalam waktu tidak kurang dari 2 menit mengganti baju. Sambil tetap ceria anda menasehati anak anda supaya tidak nakal di sekolah sebab nanti ibu guru dan teman-teman tidak mau berteman lagi, juga anda tidak akan mengabulkan membelikan mainan mobil-mobilan yang baru jika anak anda tidak mau merubah sikap.

Semua aktivitas diatas memakan waktu tidak lebih dari 1 jam anda masih punya banyak waktu untuk mengantarkan anak anda ke sekolah sambil mencium lembut istri anda. Anda tiba lebih awal dari biasanya, boss menjadi kagum atas keteladanan anda.

Dari kedua cerita diatas dapat disimpulkan bahwa kita tidak bisa mengontrol 10% kesialan yang datang dari luar dugaan kita. Namun kita bisa mengontrol 90% diri kita sendiri agar kesialan tidak berlanjut.

Anda tidak bisa mengontrol atas kecelakaan yang mengakibatkan tumpahnya makanan ke baju anda. Anda tidak bisa mengontrol kalau anda bakal kena tilang polisi. Anda tidak bisa mencegah boss anda supaya tidak mengomeli anda. Tapi anda bisa mengontrol sikap dan diri anda sendiri supaya kesialan tersebut tidak perlu terjadi.

Tidak ada komentar: