Rabu, 30 Juli 2008

Psikopat dari Jombang

Very Idam Henyansah atau Ryan (30) saat ini menjadi pembicaraan masyarakat ramai terkait pembunuhan berantai yang dilakukannya. Terkuaknya kasus pembunuhan ini diawali dari tertangkapnya Ryan sebagai tersangka pembunuhan sadis dengan mutilasi atas Hery Santoso yang mayatnya ditemukan di Jagakarsa. Banyak orang tidak menyangka seorang Ryan yang berpenampilan kalem mampu melakukan tindakan sesadis itu apalagi dia mengalami kelainan orientasi seks (gay). Melihat kasus mutalasi yang pernah terjadi, ada korelasi antara kelainan seks dengan perilaku sadis tersebut. Cinta segi tiga dan kecemburuan atas pasangan merupakan salah satu sebab seorang gay bisa hilang kendali dan tidak bisa menahan emosi sehingga melakukan tindakan sadistis. Pendapat ini mungkin saja tidak benar tetapi melihat kasus Ryan ini sungguh tidak habis fikir. Sebab sebelum korban Hery Santoso, ternyata Ryan sudah membunuh 4 orang yang mayatnya dikubur dibelakang rumahnya (kemarin sudah dibongkar) dan 2 orang lagi diperkirakan di tanam di sepitank rumahnya.

Melihat jumlah korban dan cara membunuhnya, menurut beberapa psikolog Ryan mengidap psikopatik sehingga mampu berbuat di luar akal sehatnya. Mengapa Ryan bisa berulang-ulang kali melakukan pembunuhan? Menurut Tieneke S Arief seorang psikolog, salah satu ciri dari orang psikopatik adalah Kesan pertama menampilkan sikap yang menarik, cenderung dibuat-buat, mempesona, dan menebarkan sikap hangat. Inilah yang membuat orang mudah memercayainya, dan dengan kepercayaan itu mereka mencelakai atau menipu korbannya dan Sering memperlihatkan perlakuan yang impulsif (meledak-ledak), sulit menunda dan mengendalikan emosi. Kalau punya keinginan harus sekarang, kalau tidak akan marah atau ngamuk.

Di samping psikopat, mungkin Ryan juga terilhami film “Silent of The Lamb” yang diperankan oleh Antony Hofkin yang berperan sbg Hanibal seorang pembunuh berdarah dingin.


1 komentar:

Baka Kelana mengatakan...

Artikel yang bagus..Semoga tidak ada Ryan-Ryan berikutnya