Menggunakan Stop Loss setiap kali kita masuk ke market adalah salah satu cara untuk manage risiko dalam trading. Sebagian trader mungkin akan menganggap ini adalah ‘cara banci’, namun saya tidak…. Saya suka trading dengan menggunakan Stop Loss. Dan dengan cara ini, pada akhirnya saya sering mendapatkan hasil yang memuaskan. Tetap membuat saya berada pada sistem trading yang terkendali dengan baik.
Saat kita memutuskan untuk menggunakan stop loss, maka kita harus disiplin dalam mengimplementasikan nya. Jika market price bergerak mendekati Stop Loss kita, maka jangan lakukan apa-apa. Jangan pernah berusaha untuk memindahkan stop loss menjauhi open position kita.
Pindahkan stop loss Anda hanya untuk satu alasan: Strategi Trailing Stop (meskipun sebenarnya saya sendiri jarang menggunakan strategi ini).
Nah, sekarang permasalahannya adalah….. Dimanakah kita harus menempatkan stop loss kita supaya dapatkan hasil maksimal? Berikut ini saya memiliki beberapa tips:
1. Ukurlah gap stop loss Anda dengan open position level Anda Biasanya saya menggunakan aturan ini:
Eur/Usd: gap antara stop loss dan open position = 35 pips
Gbp/Usd: gap antara stop loss dan open position = 50 pips
Gap tersebut merepresentasikan seberapa besar Anda sanggup menerima kekalahan di setiap kali trading. Selalu camkan di pikiran kita bahwa kita tidak akan masuk ke market tanpa aturan gap tersebut.
2. Entry strategy
Kemudian buat prediksi, di level berapakah Anda akan masuk ke market menggunakan sistem trading yang sudah Anda buat. Dan saat Anda sudah memutuskan untuk masuk pada level tertentu, jangan pernah lupa untuk memperhatikan posisi Stop Lossnya. Dimanakah stop loss saya akan berada berdasarkan aturan gap yg sudah saya buat (tips#1).
Usahakanlah untuk meletakkan posisi stop loss Anda berada di bawah support level (untuk long position) dan di atas resistance level (untuk short position).
Sebagai contoh:
Kita memiliki data support dan resitance Eur/Usd sebagai berikut:
R3 1.3052
R2 1.2962
R1 1.2906
Pivot 1.2816
S1 1.2760
S2 1.2670
S3 1.2614
Setelah mengukur trend, Anda kemudian menandai bahwa level 1.2870 adalah level terbaik untuk lakukan short position. Itu artinya, dengan menggunakan aturan gap 35 pips (lihat contoh di tips #1), stop loss Anda akan berada pada 1.2905.
Namun sayangnya, level 1.2905 bukanlah level yang baik untuk meletakkan stop loss. Mengapa? Karena level tersebut tidak terlindungi oleh level resistance. Saat market bergerak naik, stop loss Anda tidak akan terlindungi dan akan cukup mudah bagi market untuk menyentuh stop loss Anda. Level resistance terdekat berada pada 1.2906, di atas 1.2905. Sehingga apa yang akan kita lakukan di sini adalah memindahkan stop loss kita sedikit di atas rencana semula. Misalnya, kita pindahkan stop loss ini ke 1.2910. Nah, sekarang secara teknikal, Anda sudah memiliki posisi stop loss yang terlindungi dengan baik.
Saat Anda memindahkan stop loss, jangan pernah melupakan aturan gap (sebagaimana disebutkan pada tips #1). Sehingga kita juga harus memindahkan rencana open position kita.
Dan sekarang rencana Anda menjadi sell at 1.2875 (5 pips di atas 1.2870) dan stop loss at 1.2910 (5 pips di atas 1.2905).
3. Tetap tenang saat market bergerak mendekati stop loss.
Segala hal mungkin terjadi di Forex dalam waktu relatif singkat. Tidak ada yang bisa mengendalikan kegilaan orang-orang di market saat mereka masuk ke market. Namun hal terpenting bagi kita di sini adalah ‘manajemen risiko’. Trader yang sukses selalu sadar bahwa terkadang mereka harus berhadapan dengan kegagalan.
Jadi, jika stop loss Anda disentuh, relakanlah. Memang seharusnya begitu.
Semoga bermanfaat buat kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar